Berita Agama
Mayoritas Umat beragama di Desa Mekar Sekuntum

Keharmonisan Antar Umat Beragama di Desa Mekar Sekuntum
Desa Mekar Sekuntum, yang terletak di Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, adalah sebuah desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan persentase sebesar 97%. Sisanya, sebanyak 3%, beragama Katolik. Meskipun terdapat perbedaan dalam keyakinan, masyarakat Desa Mekar Sekuntum dikenal dengan keharmonisan dan kerukunan hidup antar umat beragama.
Kehidupan Beragama yang Damai
Penduduk Desa Mekar Sekuntum menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan mereka dengan penuh ketenangan dan kedamaian. Masjid dan gereja berdiri berdampingan, menjadi simbol toleransi dan kebersamaan yang kuat di antara warga desa. Setiap hari, suara adzan dari masjid-masjid di desa mengiringi aktivitas sehari-hari masyarakat Muslim, sementara lonceng gereja berdentang dengan lembut sebagai panggilan untuk umat Katolik.
Toleransi dan Penghormatan
Sikap saling menghormati dan toleransi antar umat beragama menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan di desa ini. Pada hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal, seluruh warga desa ikut merayakan dan memberikan ucapan selamat kepada satu sama lain. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi salah satu aspek yang memperkuat ikatan sosial di antara penduduk desa.
Peran Penting Pemuka Agama
Para pemuka agama di Desa Mekar Sekuntum memegang peran penting dalam membangun dan mempertahankan suasana damai ini. Mereka sering mengadakan pertemuan dan diskusi bersama untuk membahas berbagai isu sosial dan keagamaan, serta mencari solusi yang mengedepankan kebersamaan. Dengan demikian, mereka mampu menciptakan suasana yang kondusif bagi setiap umat beragama untuk menjalankan ibadahnya masing-masing.
Pendidikan dan Kesejahteraan
Pendidikan juga memegang peran penting dalam memupuk toleransi antar umat beragama. Di sekolah-sekolah di Desa Mekar Sekuntum, anak-anak diajarkan nilai-nilai toleransi, penghormatan, dan kebersamaan sejak dini. Mereka belajar bahwa perbedaan dalam keyakinan bukanlah alasan untuk memisahkan, melainkan sebagai kekayaan yang memperkaya kehidupan sosial mereka.
Penghasilan utama dari pertanian karet dan sawit yang dijual ke luar desa digunakan untuk mendukung pendidikan anak-anak, termasuk biaya sekolah dan kuliah. Dengan pendidikan yang baik, diharapkan generasi muda Desa Mekar Sekuntum akan terus menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang telah diwariskan oleh pendahulu mereka.
Kesimpulan
Desa Mekar Sekuntum adalah contoh nyata bagaimana perbedaan dalam keyakinan dapat menjadi sumber kekuatan dalam membangun komunitas yang harmonis dan damai. Dengan sikap saling menghormati, toleransi, dan kerjasama yang kuat, penduduk desa ini berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap umat beragama untuk menjalankan ibadah mereka dengan tenang dan damai. Semoga nilai-nilai ini dapat terus dipertahankan dan diwariskan kepada generasi mendatang.